BANGKALAN - Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) terus berinovasi dengan menggandeng Dinas Koperasi & Usaha Mikro Kabupaten Bangkalan dalam rangka memfasilitasi Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Kompetensi Bagi Usaha Non Agro Pondok Pesantren Kabupaten Bangkalan yang digelar di Hotel Ningrat, Senin (23/11).
Agenda yang digelar selama enam hari sejak tanggal 23-28 Nopember 2020 ini, dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Bangkalan Drs. Mohni, MM, dalam sambutannya mohni menyampaikan terimkasih kepada BPWS yang telah mensupport penuh dalam peningkatan SDM dan pembangunan ekonomi di Kabupaten Bangkalan, hal ini sejalan dengan Visi Bupati yakni Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bangkalan yang Religius dan Sejahtera Berbasis Potensi Lokal "Semoga kerjasama ini terus berlanjut dan mampu mendongkrak perekonomian di Bangkalan,Ucapnya.
Mohni menambahkan para Santri yang dilatih dalam kegiatan ini bisa menularkan hasil pelatihan ini dan mampu menjawab tantangan masyarakat yakni bisa menyediakan hand sanitizer dengan harga yang lebih murah sekaligus menjadikannya usaha baru untuk ikut andil dalam meningkatkan perekonomian Kabupaten Bangkalan khususnya diarea pondok pesantren. ujarnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Plt. Sekretaris BPWS, Narasumber, Jajaran Kepala Divisi dan Staf BPWS, Kepala Dinas Koperasi & Usaha Mikro Kabupaten Bangkalan dan Jajarannya serta 60 Santri dari 30 Pondok Pesantren Se-Kabupaten Bangkalan, Madura
Pada kesempatan yang sama Sidik Wiyoto selaku Plt. Sekretaris BPWS menyampaikan bahwa pelatihan tersebut merupakan langkah kongkrit BPWS dengan Pemkab Bangkalan dalam mencegah & memutus rantai penyebaran Covid-19 dan sekaligus untuk meningkatan perekonomian di Pulau Madura Khususnya Kabupaten Bangkalan. Ucapnya.
Kegiatan ini adalah Tahap ke dua , adapun Tahap pertama dilaksakan pada tanggal 19-24 Oktober 2020 yang diikuti sekitar 60 Santri dari Pondok Pesantren Se-Kabupaten Bangkalan. 19-22/10 (Materi dan praktek dalam ruangan) di Surabaya, 23-24/10 (kunjungan lapangan di Bangkalan dalam rangka konsultasi pengembangan usaha). Pelatihan tersebut difokuskan pada pembuatan Hand Sanitizer berstandar WHO, Sabun cair dan pemasarannya. Semoga dengan danya pelatihan ini mampu menciptakan bisnis baru di area pesantren dan mampu meningkatkan perekomian pesantren sehingga menjadi pesantren yang unggul dan tangguh. Pungkasnya.(abu)
SURABAYA - Peningkatan akses jalan untuk Jalur Lintas Selatan (JLS) di wilayah Madura mulai dikerjakan oleh Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS).
Akses tersebut sedianya akan menghubungkan dari wilayah Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan hingga Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang.
Total akses JLS ini sepanjang 12 kilometer. Untuk tahun ini BPWS mulai menyelesaikan sekitar 3,8 kilometer.
Project Officer peningkatan jalan BPWS, Heru Susanto menjelaskan progres ini merupakan lanjutan dari pembangunan sebelumnya."Ini sisa dari ruas yang sudah dibangun," katanya saat ditemui dilokasi, Jumat (16/10/2020).
Heru mengatakan, pada tahun anggaran 2018 peningkatan jalan yang telah dibangun sepanjang 1.100 meter.
Jarak tersebut jika dihitung dari titik nol pengerjaan jalan dari pasar Modung yang dikerjakan pada tahun 2019 sudah dilakukan peningkatan sepanjang 2.765 meter, maka totalnyasudah mencapai sepanjang 7 kilometer.
Pengerjaan ini sedikit terhambat dari nilai kontrak yang berakhir pada bulan September kemarin.
"Kendalanya karena masa pandemi namun kita optimis bisa selesai akhir tahun ini," pungkas dia.(edw)
SURABAYA – Kerjasama pembangunan kawasan Madura mulai digerakkan kembali oleh Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) dengan Pemerintah Kabupaten Se-Madura. Kelanjutan kerjasama tersebut demi mewujudkan kemajuan, kesejahteraan dan ekonomi dimadura.
Kegiatan tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama, yang dilakukan di Ruang Mustazir Kantor BPWS, Jalan Tambak Wedi Surabaya, Selasa (25/8). Kesepahaman ini untuk menindaklanjuti program pemerintah pusat dalam pembangunan di Pulau Garam, yang sempat melambat lantaran masa pandemi Covid-19.
Hadir dalam kegiatan ini, R Abdul Latif Amin Imron (Bupati Bangkalan); H Slamet Junaedi (Bupati Sampang); Badrut Tamam (Bupati Pamekasan); dan Bupati Sumenep yang diwakili oleh Asisten I Pemerintahan, H Masuni.
Kehadiran para pemimpin Madura ini diterima langsung oleh Heri Marzuki, Plt Kepala BPWS, Sekretaris BPWS Sidik Wiyoto, dan seluruh jajaran pimpinan BPWS.
Sebagian besar para Bupati Se-Madura menginginkan agar kerjasama yang terjalin dengan BPWS, tetap dipertahankan.’’Kami ingin bagaimana Madura ini bisa maju dan sejahtera. Tidak hanya ego sektoral. Ini demi Madura,’’ kata Bupati Sampang, H Slamet Junaedi.
Senada dengan Slamet Junaedi, Bupati Pamekasan Badrut Tamam juga menekankan kerjasama yang terjalin kedua belah pihak tetap berjalan. Badrut menyatakan, saat ini yang dibutuhkan adalah fisibility Study dari rangkaian program kerjasama di Madura.
’’Iya perlu itu. Karena ini juga berkaitan untuk menarik investor dalam pembangunan di Madura,’’ ujar Badrut.
Sementara, Plt Kepala BPWS Heri Marzuki menjelaskan semenjak masa jabatannya yang baru saja diemban. Ia tengah menyiapkan rencana induk pembangunan di Madura.
Berbagai potensi pembangunan, dan pariwisata diharapkan bisa menarik sektor ekonomi dan investasi.’’Kalau dulu kan belum ada. Saat ini rencana induk sangat diperlukan dalam membawa keinginan para Bupati mau dibawa kearah mana Madura kedepan,’’ katanya.
Ia meminta keempat bupati tidak perlu merasa khawatir karena BPWS tidak akan menggangu kewilayahan empat kabupaten di Madura.
"Bagaimanapun juga, kami ingin segera untuk memajukan Madura. Dengan konsep yang ditekankan pusat. Kami dibatasi dengan pembiyaan tetapi bagaimana cara mendapatkan investor secepat mungkin," pungkasnya.(edw)
BANGKALAN – Badan Pelaksana Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BP-BPWS), tetap berkomitmen dalam pengembangan wilayah Madura. Termasuk melanjutkan pembangunan di masa pandemi covid-19 saat ini.
Kelanjutan program BPWS ini dilakukan bersama dengan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Selasa (30/6/2020). Pertemuan tersebut sekaligus memperkenalkan pelaksana tugas (Plt) Kepala BP-BPWS (Kabapel) yang baru, Ir Achmad Herry Marzuki, CES.
Jajaran pimpinan BPWS disambut hangat oleh Bupati Bangkalan, RKH Abdul Latif Amin Imron Ra Latif, didampingi Sekda Bangkalan, Taufan Zairinsjah di Pendopo Kabupaten Bangkalan.
Turut mendampingi Kabapel BPWS, Dr. Ir Agus Wahyudi , SE, MM (Deputi Perencanaan BPWS), dan Ir Hadi Roseno, M.Sc (Deputi Pengendalian BPWS) bersama jajaran Kepala Divisi dan Kepala Sub Divisi BPWS.
Sebagai Kabapel BPWS yang baru, Herry menyampaikan tugas dan fungsi BPWS kepada Pemkab Bangkalan.
Namun, lantaran dalam situasi pandemi Covid-19 program program pembangunan tersebut sempat terhenti. Diantaranya, penandatanganan MoU, Pembebasan Lahan, Pembangunan Pelabuhan, Pembangunan Jalan, dan Pengelolaan SPAM di Bangkalan.’’Termasuk pelatihan SDM Santri yang ada di Pondok Pesantren,’’ kata Herry.
Pertemuan tersebut mendapat respon positif. Bak gayung bersambut Pemkab Bangkalan tengah berupaya melanjutkan program pembangunan yang sempat tertunda. Menurut RKH Abdul Latif Amin Imron, kehadiran BPWS sudah banyak membantu dalam pengembangan dan peningkatan perekonomian yang ada di wilayahnya. Adanya pembangunan infrastruktur hingga dilaksanakannya pelatihan sumberdaya manusia bagi warga Bangkalan, setidaknya menjadi perhatian terhadap kinerja BPWS sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam memajukan kawasan di Pulau Garam.(edw)
Acara Penandatanganan MoU hari Selasa, tanggal 26 April 2016 di kantor Bapel BPWS antara Bapel BPWS dengan Kejaksaan Negeri Bangkalan dibuka dengan sambutan dari Wakil Kepala Bapel BPWS selaku Plt. Kepala Bapel BPWS Herman Hidayat. Dengan penuh semangat Wakil Kepala Bapel BPWS Herman Hidayat memaparkan tentang pembangunan yang akan dilakukan Bapel BPWS di Kabupaten Bangkalan kurang lebih mencapai 80% dari seluruh anggaran Bapel BPWS untuk pembangunan. Selain itu Herman Hidayat juga menjelaskan tentang rencana pembangunan overpass di kawasan Suramadu yang akan dibangun menyerupai jembatan Semanggi (dalam tanda kutip), ada jalur/jalan keluar dan masuk yang terpisah.
Selanjutnya Kepala Kejaksaan Negeri Bangkalan Joeli Soelistyanto dalam sambutannya menjelaskan bahwa MoU ini perlu ditindaklanjuti dengan SKK (Surat Kuasa Khusus). Untuk itu Kejaksaan Negeri Bangkalan menjelaskan tentang tim pengawal dan pengaman pemerintahan dan pembangunan pusat (TP4P) yang dilator belakangi oleh :
· Stigma Kriminalisasi
· Rendahnya penyerapan anggaran
· Terjadinya perubahan nomenklatur organisasi / instutusi pada Kementerian
Adapun tujuan dibentuknya TP4P
· Menghilangkan keragu raguan aparatur Negara dalam mengambil keputusan
· Terwujudnya perbaikan birokrasi bagi percepatan program program strategis BANGMAS untuk kepentingan rakyat
· Terserapnya anggaran secara optimal
· Menciptakan iklim investasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional
· Terlaksananya penegakan hukum yang efektif dengan mengutamakan penegakan
siap Mengawal dan Mengamankan kegiatan pembangunan yang dilakukan Bapel BPWS di Kabupaten Bangkalan mulai dari Perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pelaporan hasil pekerjaan. Kejaksaan Negeri Bangkalan juga menawarkan bantuan kepada Bapel BPWS di wilayah kerjanya di Kabupaten Bangkalan tentang perlu dilaksanakannya pendampingan pada kegiatan kegiatan pembangunan baik yang akan maupun sedang dilaksanakan, dengan membatasi keterlibatan pada hal-hal yang beresiko terjadinya penyimpangan yang dapat mempengaruhi obyektifitas penegakan hukum di kemudian hari.
Joeli Soelistyanto juga menekankan perlunya menghilangkan keragu-raguan para Pejabat Bapel BPWS dalam mengambil keputusan agar segera melaksanakan pembangunan guna percepatan program-program Bapel BPWS untuk kepentingan rakyat. Terserapnya anggaran secara optimal serta dapatnya menciptakan iklim investasi agar baik yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Madura khususnya dan Jawa Timur pada umumnya. Terlaksananya penegakan hukum yang efektif dengan mengutamakan pencegahan, adalah bentuk komitmen bersama antara Bapel BPWS dan Kejaksaan Negeri Bangkalan dalam melaksanakan Tugas dengan baik bagi percepatan Pembangunan Madura. (MT)